Bahan Bahan Untuk Membuat Kerajinan Resin Fiberglass
Resin
Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng,
tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris
fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek. Resin
bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya,
seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll sebagai pengganti mika,
namun penggunaan resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika,
masih belum menghasilkan kualitas yang memuaskan.
Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan
aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah dibeli
di toko-toko kimia.
Katalis
Cairan ini bisa dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya
berwarna bening dan berbau agak sengak. Cairan ini berfungsi untuk
mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka
akan semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan
ini jika mengenai kulit akan terasa panas, seperti cairan air zuur.
Kalsium Karbonat
Bahan berbentuk bubuk putih yang menyerupai terigu ini berfungsi sebagai
pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll).
Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil
fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti
dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum
menemukan perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium
Karbonat.
Met/Matt
Met merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat
penguat dari adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya
menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada
yang mirip bihun, kain, karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak
dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun.
Kobalt (Cobalt Blue)
Kobalt adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta
dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan
campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat pada met
dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan
Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).
Wax (Mold Release)
Bahan ini sepintas mirip mentega/keju ketika masih di dalam wadahnya.
Berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang menggunakan
mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling
merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.
Langkah-langkah dalam membuat desain antara lain dengan:
1. Membuat visualisasi produk dengan gambar melalui komputer. Melakukan
pembuatan pola melalui komputer yang kemudian dituangkan dalam gambar
desain. Hal ini bertujuan memvisualisasikan desain prosuk yang akan
dibuat dan mempermudah dalam pencetakan.
2. Membuat cetakan fiberglass sesuai ukuran gambar Gambar produk yang
telah dibuat kemudian digunakan untuk menciptakan cetakan fiberglass
dengan ukuran tertentu. Cetakan ini dibuat dari bahan fiberglass untuk
mempermudah pembentukan.
3. Finising desain cetakan fiberglass. Finising dilakukan untuk melihat
keakuratan ukuran dan kesesuaian bentuk cetakan dengan model gambar.
3. Proses pencetakan
Terdapat beberapa cara dalam pembuatan fiberglass antara lain:
Resin + Katalis = mudah pecah
Fiberglass Cloth + Resin + Katalis
Resin + talk + Katalis = Kuat
Didalam pembuatan fiberglass kami mengunakan cara yang kedua yaitu Resin
+ talk + Katalis. Proses pencetakan dilakukan dengan beberapa tahapan,
yaitu:
1. Siapkan alat-alat berupa gelas air mineral, pengaduk, dan sarung
tangan.
2. Tuangkan resin, katalis dan talc kedalam gelas air mineral dengan
perbandingan campuran Resin : Katalis = 1 liter : 10cc (0,01 L),
sedangkan resin ditambah talk kira-kira perbandingan 1:1 3. Tambahkan
air secukupnya untuk menjaga agar bahan baku tidak mudah mengeras
4. Tambahkan pigmen sesuai warna yang dikehendaki dan aduk-aduk sampai merata
5. Tuangkan bahan baku kedalam cetakan dan tunggu hingga mengering dan keras
6. Keluarkan fiberglass dari cetakan